Sunday, October 30, 2016

Produksi Alat Gali Muat

Produksi Alat Gali Muat
Aktifitas produksi alat gali muat pada penambangan batubara, tahapan kegiatannya terdiri dari : Pembersihan lahan (land clearing), penggalian, pemuatan, dan pengangkutan. Penggunaan alat-alat mekanis pada setiap tahap kegiatan memerlukan pertimbangan yang terukur, oleh karena kemampuan produksi pada setiap tahap akan mempengaruhi tahap kegiatan penambangan selanjutnya, bahkan seluruh rangkaian kegiatan penambangan. Begitu juga dengan pemilihan jenis dan kapasitas produksi alat yang akan digunakan perlu disesuaikan dengan target produksi per bulan yang rencanakan dicapai.
   Kegiatan Penggalian Dan Pemuatan
Produksi alat gali muat pada pemuatan overburden keatas alat angkut dipengaruhi oleh bebera faktor antara lain keseragaman ukuran butir material yang akan dimuat, kemampuan/skill operator, kesiapan lahan material yang akan digali-muat. Faktor–faktor ini secara langsung mempengaruhi waktu edar alat gali muat dalam melakukan satu siklus (cycle) penggalian dan pemuatan dan juga jumlah material yang terambil kedalam bucket alat gali muat. Sehingga perlu diperhitungkan faktor pengisian untuk tiap kali melakukan pengisian bucket.
Prinsip kerja dari alat muat tersebut diasumsikan sama dengan orang melakukan aktivitas dengan menggunakan sekop, dimana pada saat pengambilan overburden, bucket yang telah berisi overburden tersebut diswing kearah HD 785 untuk dituangkan kedalam Bak (vessel) dump truck HD 785.
Adapun gerakan-gerakan daripada alat gali-muat PC 2000 adalah waktu edar (cycle time) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu waktu siklus kerja, meliputi :
-      Waktu gali-isi bucket (load bucket), terdiri dari menurunkan bucket mengali dan mengisi bucket.
-      Waktu mengayun-muat (swing load), yaitu gerakan memutar bucket dalam keadaan berisi material menuju bak dump truck.
-      Waktu penumpahan material (dump bucket) kedalam dump truck.
-      Waktu mengayun-kosong (swing empty), yaitu gerakan mengayun-kosong ke area material padatan akan pengisian kembali.
Besar kecilnya waktu edar yang dibutuhkan oleh suatu alat muat, tergantung kondisi dan kapasitas bucket alat muat tersebut, keadaan material, pengalian material, , kondisi front kerja, keserasian kerja antara alat gali-muat dan alat angkut. Jenis alat gali-muat yang digunakan untuk menggali dan memuat overburden adalah Excavator Komatsu PC 2000.
Persamaan matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya produksi alat muat adalah
P  =       ........................ ( 3 –  1 )
dimana :
          P          =  Produksi alat gali-muat ( BCM/jam )
          Kb       =  Kapasitas bucket ( m3 )
          SF        =  Swell Faktor ( % )
          FF        =  Fill Faktor ( % )
          Eff       =  Efesiensi kerja ( % )
          Ct        =  Cycle time  ( menit )

    Efisiensi Kerja Alat Gali-Muat 
Efisiensi kerja pada alat gali-muat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya produksi alat tersebut. Semakin lama alat tersebut dioperasikan secara produktif, maka akan semakin besar pula produksi yang dicapainya. Beberapa parameter yang dapat menunjukkan keadaan alat mekanis dan efektifitas penggunaannya, antara lain:
a.      Mechanical availability index percent (MA)
Merupakan suatu cara untuk mengetahui tingkat kemampuan alat untuk beroperasi yang dipengaruhi oleh faktor mekanis. Besar kecilnya nilai dari MA, ditentukan oleh kondisi dari alat mekanis tersebut pada waktu dioperasikan. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
                  MA      =        x 100 %  ............................................. ( 3 – 2
b.      Physical availability percent (PA)
Merupakan suatu cara untuk mengetahui kemampuan kerja dari suatu alat yang dipengaruhi oleh perbaikan alat, cuaca dan kemampuan operator untuk menghitung nilai PA dengan menggunakan persamaan:
                  PA       =        x   100 %  .................................... ( 3 – 3 )
c.       Use of availability percent (UA)
Menunjukkan jumlah waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk beroperasi. Nilai persen tersebut dapat diketahui dengan persamaan sebagai berikut :
                  UA       =          x   100 %   ........................................ ( 3 – 4 )
d.      Effective utilization (EU)
Menunjukkan jumlah waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk beroperasi dalam suatu rangkaian kerja atau berproduksi dari total waktu kerja yang direncanakan. Hal ini dapat diketahui dengan persamaan:
                  EU       =       x   100 %    ................................................ ( 3 – 5 )
Tingkat efisiensi tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi alat, pengolahan dan perawatan alat-alat mekanis ataupun operator alat-alat mekanis itu sendiri.
dimana :
W     =    Waktu kerja
R      =    Waktu repair/break down
S       =    waktu standby
T       =    W + R +  S.   ( total waktu yang tersedia )
Effisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu efektif ( We ) yang produktif dengan waktu kerja yang tersedia ( T ). Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya produksi alat, semakin banyak waktu efektif produktif yang digunakan untuk alat maka semakin besar pula produksi yang dicapai. Dari pengalaman di lapangan pekerja atau mesin tidak mungkin selamanya bekerja 60 menit dalam satu jam, sehingga effisiensi kerja jarang mencapai lebih dari 83% (baik).
Dalam perhitungan effisiensi kerja ada tiga komponen waktu yang harus diperhatikan yaitu :
1.       Waktu  kerja produktif ( W )
yaitu waktu yang digunakan alat untuk berproduksi sampai akhir operasi. Dalam waktu kerja terdapat beberapa variabel meliputi :
a.       Waktu efektif ( We ) yaitu waktu yang benar-benar digunakan oleh alat untuk berproduksi.
b.       Waktu delay ( Wd ) yaitu waktu hambatan yang terdiri dari waktu melumasi kenderaan, pengisian bahan bakar, peminadahan alat, menunggu,  perbaikan jalan, front, pemeriksaan mesin serta keadaan cuaca.
2.   Waktu standby ( S )
 yaitu jumlah waktu jam kerja dari suatu alat yang tidak dapat dipergunakan sedangkan alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap operasi.
3.       Waktu repair ( R )  
yaitu waktu  perbaikan pada saat jam operasi berlangsung misalnya  perawatan dan waktu menunggu suku cadang alat.
Untuk mengetahui besarnya efisiensi kerja dapat dihitung dengan  menggunakan persamaan :
Eff =   .................................... ( 3 – 6 )
     Keserasian Kerja Alat Gali Muat Dan Alat Angkut  ( Match Factor )
Keserasian kerja adalah suatu penyesuaian kerja alat mekanis yang berlainan jenis tetapi alat tersebut bekerja dalam satu sistem kerja. Untuk menghitung penyesuaian kerja antara alat gali-muat dan alat angkut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
            MF      =      ..................................................................... ( 3 –  7 )
dimana :
MF         =   Faktor Kesepadanan kerja dan kombinasi alat
nH         =  Jumlah alat angkut
nL          =  Jumlah alat gali-muat
Lt           =  Waktu pemuatan alat angkut dengan jumlah pengisian
Ct               =  Cycle time alat angkut
Faktor keserasian kerja :
MF     =    1,  terjadi keserasian kerja
MF   <  1, berarti alat angkut bekerja 100% dan alat muat bekerja kurang dari 100%.
MF   >  1, berarti alat muat bekerja 100% sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100%.

  Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Produksi Alat Gali-Muat
            Faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan dari alat gali-muat antara lain : tahanan gali (digging resistance), ketinggian dari permukaan air-laut/elevasi (altitude or elevation), skill operator, faktor pengembangan/faktor pemuaian (swell factor), berat material (weight of material). Namun faktor yang sangat berpengaruh dalam perhitungan produksi yang dilakukan oleh pihak perusahaan, yaitu :
        Sifat fisik material
Kemampuan alat gali-muat untuk bekerja, baik itu alat angkut maupun alat muat sangat dipengaruhi oleh sifat fisik material yaitu faktor pengembangan (Swell Factor). Faktor pengembangan dari suatu material merupakan penambahan volume material dari keadaan semula (Insitu/Bank/Padatan) yang terkonsolidasi sebagai akibat adanya penggalian. Pendekatan yang biasa digunakan untuk menghitung faktor pengembangan suatu material (faktor pengisian) adalah sebagai berikut :
   SF    =    x  100 %  ............................................... ( 3 –  8 )
Faktor pengembangan dari beberapa material dapat di lihat dari Tabel 3.1 sebagai berikut :
      Faktor pengisian ( fill factor )
Faktor pengisian merupakan perbandingan antara kapasitas nyata suatu alat dengan kapasitas teoritis alat tersebut. Besarnya factor pengisian suatu alat muat sangat dipengaruhi beberapa faktor : seperti ukuran butir material, kondisi material dan jumlah stock material yang sedang dikerjakan (angle of refuse), keterampilan dan pengalaman operator.
Penentuan faktor pengisian ( fill factor ) dari bucket alat muat, dapat dilakukan dengan melihat keterangan yang ada pada gambar 3.1 yaitu dengan cara pengamatan dan perbandingan langsung pada saat pemuatan, dimana terlihat adanya variasi pengisian pada bucket. Fill faktor merupakan unsur yang berpengaruh pada waktu pengisian bucket, karena didalam pengisian biasanya tidak selamanya penuh 

2 comments: