Produksi Alat Gali Muat
Aktifitas produksi alat
gali muat pada penambangan batubara, tahapan kegiatannya terdiri dari : Pembersihan lahan (land clearing), penggalian, pemuatan, dan pengangkutan.
Penggunaan alat-alat mekanis pada setiap tahap kegiatan memerlukan pertimbangan
yang terukur, oleh
karena kemampuan produksi pada setiap tahap akan mempengaruhi tahap kegiatan penambangan selanjutnya,
bahkan seluruh rangkaian kegiatan penambangan. Begitu juga dengan pemilihan
jenis dan kapasitas produksi alat yang akan digunakan perlu disesuaikan dengan
target produksi per bulan yang
rencanakan dicapai.
Kegiatan
Penggalian Dan
Pemuatan
Produksi
alat gali muat pada
pemuatan overburden
keatas alat angkut dipengaruhi oleh bebera faktor antara lain keseragaman
ukuran butir material yang akan dimuat, kemampuan/skill operator, kesiapan lahan material yang akan digali-muat. Faktor–faktor ini
secara langsung mempengaruhi
waktu edar alat gali muat dalam melakukan satu siklus (cycle) penggalian dan pemuatan dan juga jumlah
material yang terambil kedalam bucket alat gali muat. Sehingga perlu diperhitungkan
faktor pengisian untuk tiap kali melakukan
pengisian bucket.
Prinsip kerja dari alat muat tersebut diasumsikan
sama dengan orang melakukan
aktivitas dengan menggunakan sekop, dimana pada saat pengambilan overburden, bucket yang telah berisi overburden tersebut diswing kearah HD 785 untuk dituangkan kedalam Bak (vessel) dump truck HD 785.
Adapun gerakan-gerakan daripada alat gali-muat PC 2000 adalah waktu edar (cycle time) yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu waktu siklus kerja, meliputi :
-
Waktu gali-isi bucket (load bucket), terdiri dari
menurunkan bucket mengali dan mengisi bucket.
- Waktu mengayun-muat (swing load), yaitu gerakan memutar
bucket dalam keadaan berisi material menuju bak dump truck.
- Waktu penumpahan material (dump bucket) kedalam dump truck.
- Waktu mengayun-kosong (swing empty), yaitu gerakan mengayun-kosong ke area material padatan akan pengisian kembali.
Besar kecilnya waktu edar yang dibutuhkan oleh suatu alat muat,
tergantung kondisi dan kapasitas
bucket alat muat tersebut, keadaan material, pengalian material, , kondisi front kerja, keserasian kerja antara alat gali-muat dan alat angkut. Jenis alat gali-muat yang digunakan untuk menggali dan memuat overburden adalah Excavator Komatsu PC 2000.
Persamaan matematis yang dapat
digunakan untuk mengetahui besarnya produksi alat muat adalah
P =
........................ ( 3 – 1 )
dimana :
P = Produksi alat gali-muat ( BCM/jam )
Kb = Kapasitas bucket ( m3 )
SF = Swell Faktor ( % )
FF = Fill Faktor ( % )
Eff = Efesiensi kerja ( % )
Ct = Cycle time
( menit )
Efisiensi Kerja Alat Gali-Muat
Efisiensi kerja pada alat gali-muat merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi besar kecilnya produksi alat tersebut. Semakin lama
alat tersebut dioperasikan
secara produktif, maka akan semakin besar pula produksi yang dicapainya.
Beberapa parameter yang
dapat menunjukkan keadaan alat mekanis dan efektifitas penggunaannya, antara
lain:
a.
Mechanical availability index percent (MA)
Merupakan suatu cara untuk mengetahui tingkat kemampuan
alat untuk beroperasi yang dipengaruhi oleh faktor mekanis. Besar kecilnya
nilai dari MA, ditentukan oleh
kondisi dari alat mekanis tersebut pada waktu dioperasikan. Persamaan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
MA =
x 100 % ............................................. ( 3 – 2 )
b.
Physical availability percent (PA)
Merupakan suatu cara untuk mengetahui kemampuan kerja dari suatu alat yang dipengaruhi oleh perbaikan alat, cuaca dan
kemampuan operator untuk menghitung nilai PA dengan
menggunakan persamaan:
PA =
x 100
% .................................... ( 3 – 3 )
c.
Use of availability percent (UA)
Menunjukkan jumlah waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk beroperasi.
Nilai persen tersebut dapat diketahui dengan persamaan sebagai berikut :
UA =
x
100 % ........................................ ( 3 – 4 )
d.
Effective utilization (EU)
Menunjukkan jumlah waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk beroperasi
dalam suatu rangkaian
kerja atau berproduksi dari total
waktu kerja yang direncanakan. Hal ini dapat diketahui dengan persamaan:
EU =
x 100
% ................................................ ( 3 – 5 )
Tingkat efisiensi tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi alat,
pengolahan dan perawatan alat-alat mekanis ataupun operator alat-alat mekanis
itu sendiri.
dimana
:
W = Waktu kerja
R = Waktu repair/break down
S = waktu standby
T = W + R +
S. ( total waktu yang tersedia )
Effisiensi
kerja adalah perbandingan antara waktu efektif ( We ) yang produktif
dengan waktu kerja yang tersedia (
T ). Hal ini merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya produksi alat, semakin
banyak waktu efektif produktif yang digunakan untuk alat maka semakin besar pula produksi
yang dicapai. Dari pengalaman di lapangan pekerja atau mesin tidak mungkin
selamanya bekerja 60 menit dalam satu jam, sehingga effisiensi kerja jarang
mencapai lebih dari 83% (baik).
Dalam perhitungan effisiensi kerja
ada tiga komponen waktu yang harus diperhatikan yaitu :
1.
Waktu kerja produktif ( W )
yaitu
waktu yang digunakan alat untuk berproduksi sampai akhir operasi. Dalam waktu
kerja terdapat beberapa variabel meliputi :
a.
Waktu efektif ( We ) yaitu waktu yang benar-benar
digunakan oleh alat untuk berproduksi.
b.
Waktu delay ( Wd ) yaitu waktu hambatan yang terdiri
dari waktu melumasi kenderaan, pengisian bahan bakar, peminadahan alat,
menunggu, perbaikan jalan, front, pemeriksaan mesin serta keadaan
cuaca.
2. Waktu standby ( S )
yaitu jumlah waktu jam kerja dari suatu alat yang tidak
dapat dipergunakan sedangkan alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap
operasi.
3.
Waktu repair ( R )
yaitu waktu perbaikan pada saat
jam operasi berlangsung misalnya
perawatan dan waktu menunggu suku cadang alat.
Untuk mengetahui besarnya efisiensi kerja dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Eff =
.................................... ( 3 – 6 )
Keserasian Kerja Alat Gali Muat Dan Alat Angkut ( Match Factor )
Keserasian kerja adalah suatu
penyesuaian kerja alat mekanis yang berlainan jenis tetapi alat tersebut
bekerja dalam satu sistem kerja. Untuk menghitung penyesuaian kerja antara alat
gali-muat dan alat angkut dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus :
MF =
..................................................................... ( 3 – 7 )
dimana :
MF = Faktor Kesepadanan kerja dan kombinasi alat
nH = Jumlah alat angkut
nL =
Jumlah alat gali-muat
Lt
= Waktu pemuatan alat angkut dengan jumlah
pengisian
Ct =
Cycle time alat angkut
Faktor keserasian kerja :
MF = 1, terjadi
keserasian kerja
MF
< 1, berarti alat angkut
bekerja 100% dan alat muat bekerja
kurang dari 100%.
MF > 1,
berarti alat muat bekerja 100% sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100%.
Faktor-Faktor
Yang Memengaruhi Produksi Alat Gali-Muat
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pekerjaan dari alat gali-muat antara lain : tahanan gali
(digging resistance), ketinggian dari permukaan air-laut/elevasi (altitude or
elevation), skill
operator, faktor pengembangan/faktor pemuaian (swell factor), berat material (weight
of material). Namun faktor yang sangat berpengaruh dalam perhitungan
produksi yang dilakukan oleh pihak perusahaan, yaitu :
Sifat fisik
material
Kemampuan alat gali-muat untuk bekerja, baik itu alat
angkut maupun alat muat sangat dipengaruhi oleh sifat fisik material yaitu
faktor pengembangan (Swell Factor).
Faktor pengembangan dari suatu material merupakan penambahan volume material
dari keadaan semula (Insitu/Bank/Padatan) yang terkonsolidasi sebagai akibat
adanya penggalian. Pendekatan yang
biasa digunakan untuk menghitung faktor pengembangan suatu material (faktor
pengisian) adalah sebagai berikut :
SF =
x 100
% ............................................... ( 3 – 8 )
Faktor
pengembangan dari beberapa material dapat di lihat dari Tabel 3.1 sebagai
berikut :
Faktor pengisian
( fill factor )
Faktor
pengisian merupakan perbandingan antara kapasitas nyata suatu alat dengan
kapasitas teoritis alat tersebut. Besarnya factor pengisian suatu alat muat
sangat dipengaruhi beberapa faktor : seperti ukuran butir material, kondisi material dan
jumlah stock material yang sedang dikerjakan (angle of refuse), keterampilan
dan pengalaman operator.
Penentuan faktor pengisian ( fill factor ) dari bucket alat muat, dapat dilakukan dengan melihat keterangan
yang ada pada gambar 3.1 yaitu dengan cara pengamatan dan perbandingan
langsung pada saat pemuatan, dimana terlihat adanya variasi pengisian pada
bucket. Fill faktor merupakan unsur
yang berpengaruh pada waktu pengisian bucket, karena didalam pengisian
biasanya tidak selamanya penuh
Excavator atau backhoe adalah salah satu alat teknologi yang terus berkembang dan memberi kemudahan bagi pekerjaan manusia. Thanks
ReplyDeleteproduktivitas alat berat excavator
Bisa diberikan contohnya??
ReplyDelete