Saturday, October 29, 2016

Sumberdaya Dan Cadangan Bijih

         Pengertian Sumberdaya, Cadangan Dan Bijih
Pengertian dari pada sumberdaya (resources) dan cadangan (reserves) adalah sebagai berikut :
a.    Sumberdaya ( Resource) adalah : Mineral alamiah berupa zat padat, zat cair atau gas yang terdapat di alam, mengandung satu jenis atau lebih komoditas, diharapkan diperoleh nyata dan bernilai ekonomis.
b.    Cadangan ( Reserves ) adalah : Bagian dari sumberdaya teridentifikasi dari komoditas mineral ekonomi dapat diperoleh dan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum atau kebijaksanaan pada saat itu atau volume cebakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis, setelah dihitung berdasarkan metode tertentu.
c.       Bijih (ore) adalah endapan dari kumpulan mineral yang dari padanya dapat diambil atau diekstrak satu atau lebih logamnya dengan menguntungkan berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi pada saat itu.
d.      Cadangan Bijih (Ore Reserves) adalah Cadangan didefinisikan sebagai bahan galian yang dapat ditambang secara ekonomis dari suatu endapan bahan galian yang diketahui (M.T. Zen, 1984). Sedangkan bahan galian didefinisikan sebagai unsur kimia, mineral, dan segala macam batuan yang merupakan endapan alam, baik yang berbentuk padat, cair, maupun gas (Ing Sudarmo, 1980).
Ada dua istilah utama yang digunakan dalam pengklasifikasian endapan, yaitu sumberdaya (resources) dan cadangan (reserves).Sumberdaya mineral(resources) adalah suatu konsentrasi atau keterjadian dari mineral yang memiliki nilai ekonomis pada atau diatas kerak bumi, dengan bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi dan kemenerusan dari sumberdaya mineral harus diketahui, diestimasi atau atau diinterpretasikan berdasar bukti-bukti dan pengetahuan geologi yang spesifik. Sumberdaya mineral dikelompokkan lagi berdasar tingkat keyakinan geologinya, kedalam kategori Sumberdaya Tereka, Sumberdaya Tertunjuk, dan Sumberdaya Terukur.(Kode-KCMI, 2011).
Menurut Kode-KCMI(Komite Cadangan Mineral Indonesia)diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu:
1.      Sumberdaya Tereka
Merupakan bagian dari sumberdaya dimana tonase, kadar, dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan rendah. Hal ini direka dan diasumsikan dari adanya bukti geologi, tetapi tidak diverifikasi kemenerusan geologi dan/ atau kadarnya.Hal ini hanya berdasarkan dari informasi yang diperoleh melalui teknik yang memadai dari lokasi mineralisasi singkapan, puritan uji, sumuran uji dan lubang bor tetapi kualitas dan tingkat kepercayaannya terbatas atau tidak jelas. Batas kesalahan dari estimasi baik kuantitas maupun kualitas adalah lebih dari 40%.
2.      Sumberdaya Tertunjuk
Merupakan bagian dari sumberdaya mineral dimana tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang wajar. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi, dan informasi pengambilan dan pengujian conto yang didapatkan melalui teknik yang tepat dari lokasi-lokasi mineralisasi seperti singkapan, puritan uji, sumuran uji, “ terowongan uji “ dan lubang bor. Lokasi pengambilan data masih terlalu jarang atau spasinya belum tepat untuk memastikan kemenerusan geologi dan/atau kadar, tetapi secara meruang cukup untuk mengasumsikan kemenerusannya.Batas kesalahan kualitas maupun kuantitas adalah antara 20%– 40%.
3.      Sumberdaya Terukur
Merupakan bagian dari sumberdaya mineral dimana tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi rinci dan terpercaya, dan informasi mengenai pengambilan dan pengujian conto yang diperoleh dengan teknik yang tepat dari lokasi- lokasi mineralisaiseperti singkapan, puritan uji, sumuran uji, “terowongan uji” dan lubang bor. Lokasi informasi pada kategori ini secara meruang adalah cukup rapat untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar.Batas kesalahan ini
adalah kurang dari 20%.
     Estimasi Dan Perhitungan Cadangan
   Parameter Dasar Dalam Estimasi
            Parameter-parameter yang penting dalam estimasi dan perhitungan cadangan meliputi:
1.      Ketebalan endapan
Ketebalan endapan dapat diukur dari hasil pengamatan langsung, perhitungan skala pada peta dan penampang, data pemboran dan logging atau perhitungan yang kemudian ditentukan rata-ratanya.
2.      Luas endapan
Luas endapan meliputi luas vertikal maupun horisontal. Pengukuran luas dapat menggunakan planimeter dan dibaca paling sedikit dua kali kemudian diambil rata-ratanya.
3.      Berat jenis
Berat jenis sangat berpengaruh pada perhitungan tonase. Semakin besar berat jenis, maka semakin besar pula yang akan didapat sumberdaya dengan tonase dalam jumlah besar, akan tetapi tetap memperhatikan apakah berat jenis yang digunakan adalah berat jenis pada saat material basah (wet tonage factor) atau material kering (dry tonage factor).
4.      Kadar
Penentuan kadar suatu endapan bijih merupakan kegiatan yang kritis dan penting, sehingga memerlukan banyak pertimbangan karena kandungan kadar suatu endapan mineral tidak selalu sama. Dalam estimasi dan perhitungan cadangan diperhitungkan kadar rata-ratanya yang diperoleh dibandingkan dengan cut off grade  yang berlaku.
5.      Variabilitas kadar endapan
Keanekaragaman kadar pada bijih akan mempengaruhi distribusi kadar, semakin tinggi proporsi mineralnya, maka homogenitas kadar semakin rendah. Dengan kata lain tidak ada endapan berkadar tinggi dengan variasi tinggi. Besar variabilitas dari nilai produk sampel besar, standar deviasi dapat memberi harga tinggi terhadap koefisien variasi.
6.      Faktor Looses
a.      Geological Looses, yaitu faktor kehilangan pada saat eksplorasi/ pemetaan akibat adanya variasi ketebalan, struktur.
b.      Mining Looses, yaitu faktor kehilangan akibat teknis penambangan, ataupun dari lokasi penambangan ke pabrik pengolahan seperti faktor alat, faktor safety, dll.
c.       Processing Looses, yaitu faktor kehilangan (recovery) akibat proses atau kehilangan pada proses lanjut seperti pada proses peleburan (furnace).

0 comments:

Post a Comment