Sunday, October 30, 2016

Pembentukan Endapan Bijih Nikel

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan bijih nikel adalah sebagai berikut :
1. Struktur Geologi.
Struktur geologi yang menyebabkan terjadinya deformasi batuan yang dipengaruhi sangat dominan dalam pembentukan endapan bijih nikel di suatu perusahaan. Struktur yang terbentuk mempunyai pengaruh terhadap daya retak antara lain: struktur rekahan (joint) dan patahan (fault). Batuan beku mempunyai porositas yang sangat kecil sehingga perembesan air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan - rekahan ini akan mempermudah perembesan air dan mempercepat proses pelapukan terhadap batuan induk. Selain itu rekahan akan dapat berfungsi sebagai tempat pengendapan larutan yang mengandung Nikel sebagai vein-vein.

2. Batuan Asal.
Batuan asal yang merupakan syarat utama terbentuknya endapan bijih nikel adalah Peridotit termasuk jenis batuan ultrabasa dengan kadar (Ni) kecil dari 0,20 %. Batuan asal ini mengandung unsur – unsur  Ca, Mg, Fe, Si, Al, Cr, Mo, Ni, dan Co yang kemudian mengalami perubahan bentuk dan struktur kimia sebagai akibat dari pelapukan mekanis dan kimiawi. yang mana kandungan nikelnya akan terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu dan membentuk endapan nikel.

3. Iklim
Iklim untuk pembentukan Nikel silika ini adalah iklim tropis dan sub tropis. Adanya pergantian musim kemarau dengan musim hujan, dimana sinar matahari dan air hujan  memegang peranan penting dalam proses pelapukan dan pelarutan unsur-unsur yang terdapat pada batuan asal.
Curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari yang intensif pada suatu daerah atau tempat yang menyebabkan cuaca pada daerah tersebut selalu mengalami perubahan, perubahan cuaca tersebut akan mempengaruhi keadaan fisik batuan yang lama-kelamaan akan pecah-pecah. Pelapukan seperti ini disebut pelapukan mekanis yang terutama dialami oleh batuan-batuan dipermukaan bumi. Sedangkan air hujan yang mengandung Oksigen (O2) dan Karbon Dioksida (CO2)  dari udara serta asam-asam humus dari hutan yang meresap kedalam tanah, bereaksi dengan unsur-unsur lainnya yang terdapat di dalam tanah. Sehingga tanah yang dilaluinya lama – kelamaan  akan menjadi porous, proses ini disebut proses pelapukan kimia. Air hujan ini selain menyebabkan pelapukan terhadap batuan induk. Juga melarutkan serta mengangkut unsur – unsur  yang diendapkan pada tempat tertentu.
4. Biologi.
Faktor biologi yang berpengaruh dalam pembentukan bijih nikel adalah sisa tumbuh – tumbuhan, yang mengalami pembusukan dan memungkinkan terbentuknya asam humus (asam organis). Asam humus ini akan bereaksi dengan permukaan batuan asal yang bersifat basa, sehingga ada bagian batuan yang mengalami terjadinya proses dekomposisi pada batuan tarsebut yang akhirnya menjadi lapuk.
Sementara pada batuan yang berada di bawah permukaan tanah, asam organis bersama karbon dioksida yang diperolehnya dari udara, meresap ke dalam tanah bersama-sama dengan air tanah dan bereaksi dengan permukaan batuan tercebur menjadi porous, dan akhirnya menjadi lapuk. Dengan demikian asam-asam ini dapat mempercepat proses pelapukan batuan induk.
5. Waktu.
Faktor waktu ini sangat penting guna berlangsungnya proses – proses pelapukan dan transportasi endapan dari suatu tempat. Untuk pembentukan bijih nikel silika ini diperlukan suatu jangka waktu yang relatif panjang.
 Conto
Proses pengambilan conto adalah kegiatan yang dilakukan pada sebagian kecil dari suatu bahan material sedemikian rupa sehingga konsistensi (kesamaan) pada bagian tersebut yang merupakan wakil dari keseluruhannya (representatif).
 Metode Pengambilan Conto
Metode pengambilan conto (sampling) terbagi beberapa bagian adalah:
1.    Channel Sampling
Channel sampling adalah cara pengambilan conto dengan membuat alur (chanel) sepanjang permukaan yang memperlihatkan jejak bijih.
2.    Conto ruah (Bulk Sampling)
Bulk Sampling adalah merupakan metode sampling dengan cara mengambil material dalam jumlah yang besar dan umumnya dilakukan pada semua fase kegiatan (eksplorasi sampai dengan pengolahan).
3.    Conto tertahan (Chip Sampling)
Chip Sampling adalah sala satu metode sampling dengan cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan melalui suatu jalur dengan lebar ± 15 cm yang memotong zona mineralisasi  menggunakan palu atau pahat.
4.    Decimating
Cara pengambilan conto dari lori tetapi tidak seluruh rangkaian pengambilan conto dilakukan secara interval  (5 lori pershift atau 10 lori perhari).
5.    Pile Sampling
Cara pengambilan conto pada pile atau ore bin, untuk ini semua harus tahu saat mengadakan pengisian (pilling) karena hal ini mempengaruhi letak butiran.
6.    Sumur uji (Test Pit)
Cara pengambilan conto dengan membuat sumuran, metode ini dapat dikombinasikan dengan channel sampling.
7.    Drill Hole Sampling
Cara pengambilan conto dari hasil pemboran inti dimana prosedur sampling ini berdasarkan pada alat bor yang digunakan.
8.    paritan uji (trenching)
Cara pengambilan conto dengan membuat parit pada singkapan bijih memotong atau tegak lurus singkapan.
9.    Grab Sampling
Grab Sampling merupakan teknik pengambilan conto secara acak dengan cara mengambil sebagian fragmen yang berukuran besar dari suatu material. Tingkat ketelitian conto pada metode ini relatif mempunyai bias yang cukup besar.
Dari kesembilan metode di atas metode conto yang diterapkan di Haltim Mining  adalah metode Grab Sampling. Adapun kondisi pengambilan conto dengan teknik Grab Sampling ini dilakukan antara lain:
a. Pada tumpukan material hasil pembongkaran untuk mendapatkan gambaran umum kadar.
b. Pada fragmen material hasil dari selective mining dan stockyard          untuk memperoleh pengecekan kualitas kadar.
3.2.2 Teknik Pengambilan Contoh
            Pengambilan conto jika ditinjau secara umum dimaksudkan untuk mengambil sebagian dari massa tersebut yang cukup representatif untuk mewakili keseluruhan yang besar. Sampling atau pengambilan conto adalah suatu proses pengambilan sebagian kecil endapan yang mana bagian tersebut dapat mewakili keseluruhan endapan. Cara pengambilan conto didasarkan pada JIS (Javanese Industrial Standart), yaitu dengan cara two stage sampling dan devision method of increment.
            Cara two stage sampling adalah pengambilan conto melalui dua tahap secara sistematis yaitu pada tahap pertama dilakukan pengambilan conto pada dua titik yang berhadapan sedangkan pada tahap kedua dilakukan penggabungan conto keseluruhan pada suatu tempat yang sama (Gambar 3.1).
Cara devision method of increament adalah pengambilan conto dibagi dalam beberapa divisi yang dilakukan untuk pekerjaan preparasi conto.  Jumlah conto bijih nikel yang di ambil tergantung pada tipe endapan dan tingkat pengembangannya, apakah suatu prospecting atau suatu eksplorasi detail, sebagian atau seluruh development mine.
Conto yang telah diambil dimasukkan ke dalam kantong dan diberi kode serta diikat dengan tali yang mempunyai warna tertentu. Kemudian conto tersebut dikirim ke preparasi conto dimana telah tertulis seperti kode conto, front penambangan, titik bor, jam kerja dan tanggal pengambilan conto, seperti conto dibawah ini:
-          SM/X.T/TB.315/I/28 untuk conto Selective mining, dan
-          RC/X.T/TB.315/I/03/STT.14 untuk conto dari Recheking


   Preparasi Contoh
Preparasi conto adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mengolah conto dari lapangan yang masih heterogen dan kasar menjadi material yang homogen dan halus sesuai dengan persyaratan laboratorium. Boulder-boulder conto dimasukkan ke dalam pengecilan ukuran sampai semua conto menjadi sama rata, setelah itu dilakukan pengayakan dengan ukuran lolos yang sudah ditentukan.
Faktor lain yang penting untuk diperhatikan adalah kontaminasi zat-zat  lain terhadap conto. Oleh karena itu conto harus dijaga dari kontak langsung dengan zat lain terutama zat cair. Conto dari lapangan yang berasal dari suatu tumpukan besar di mana diambil beberapa increment, biasanya disatukan dalam preparasi conto.
Setelah conto diperoleh sebelum di bawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis kadar (assay). Karena yang dianalisa tersebut hanya sebagian kecil dari conto, maka diperlukan preparasi (persiapan) conto, agar pada bagian conto yang dianalisis bersifat representatif terhadap kondisi sebenarnya.
Secara umum ukuran conto dapat berpengaruh terhadap hasil analisis sehingga sebelum dianalisa dilakukan pengurangan conto.  Pengurangan ukuran partikel atau dengan kata lain proses pembagian (spilit) conto sebaiknya dilakukan pada fraksi ukuran yang telah seragam. Secara umum ukuran conto sangat berpengaruh terhadap hasil analisa sehingga biasanya analisa dilakukan pada dua laboratorium yang berbeda dan sebagian conto lainnya disimpan sebagai dokumentasi. 


0 comments:

Post a Comment