Peremukan (crushing)
Pada umumnya batubara
hasil tambang mempunyai ukuran yang besar yaitu 300-700 mm sehingga perlu
dilakukan tahap pengurangan ukuran sesuai dengan permintaan konsumen. Batubara
hasil tambang dikumpulkan di ROM (Run of Mine) untuk kemudian dimasukkan ke dalam
hopper (bak penampung) dengan kapasitas
120 m3, sebelum masuk ke dalam crusher
(mesin penghancur). Jenis crusher yang saat ini dioperasikan, yaitu Crusher jenis Gundlach.
Crusher jenis ini di daerah operasi CPP adalah crusher nomor #1, nomor
#2, nomor #3, nomor #4, nomor #5 dan nomor #6. Dua diantaranya (nomor #3 dan
#4) digunakan untuk menghancurkan batubara bersih kualitas prima, sedangkan crusher nomor #2 untuk menghancurkan batubara
bersih kualitas melawan dan crusher
nomor #1 untuk menghancurkan batubara bersih kualitas pinang. Sedangkan crusher nomor #5 sebagai mesin penghancur dirty
coal. Spesifikasi khusus pada jenis ini adalah transmisi penggeraknya melalui v-belt
dan timing belt. Proses penghancuran diawali pada “Stampler feeder breaker” setelah
penghancuran dengan top size 150-200 mm dan akhirnya top size 50 mm selanjutnya
diumpankan ke washing plant untuk proses pencucian.
Stampler
feeder breaker
Alat
ini selain berfungsi untuk mengumpan batubara (feeder), juga berfungsi untuk
penggerusan (breaker) batubara kasar.
Penggerusan dilakukan dengan
menggunakan breaker roller yang terpasang
pada feeder tersebut. Feeder digerakkan dengan menggunakan system hidrolik,
sedangkan breaker dijalankan oleh
motor elektrik. Produk batubara dari feeder
breaker ini mempunyai ukuran partikel 300 mm (max), dengan kapasitas 300
ton per jam (tph).
Double
stage roll crusher
Batubara hasil penggerusan
feeder-breaker yang memiliki ukuran 300 mm (max) ini digerus kembali dengan
menggunakan double stage roll crusher. Sesuai dengan namanya,
crusher ini terdiri dari 2 pasang roll crusher. Pengecilan batubara dalam
crusher ini berlangsung dalam 2 tahap. Pada tahap pertama, batubara digerus
oleh sepasang roll crusher bagian atas hingga mencapai ukuran partikel 150-200 mm
(max). Batubara ini kemudian digerus lagi oleh sepasang roll crusher bagian
bawah untuk mendapatkan ukuran maksimal partikel 50 mm. Crusher ini digerakkan oleh 2 buah motor elektrik
55 kW dengan bantuan V-belt dan timing belt. Kapasitas crusher
ini adalah 300 ton per jam.
Desliming Screen
. Desliming screen merupakan alat
pengayak dengan tiga kemiringan yang berfungsi untuk mengoptimalkan laju aliran
batubara dan pemisahan antara batubara kasar dengan batubara halus.
Batubara kotor hasil penggerusan di crusher mengalami pemisahan di desliming
screen berdasarkan ukuran untuk mendapatkan material kasar (0.75 mm - 50 mm)
dan material halus (< 0.75 mm). Pemisahan ini disebut juga de-sliming,
yaitu pemisahan partikel fine (halus)
dari material kasar. Selain kedua produk di atas, pemisahan ini juga
menghasilkan material dengan ukuran > 50 mm dalam jumlah kecil yang akan dibuang.
Kedua produk dari pemisahan ini akan mendapat perlakuan pencucian yang berbeda,
yaitu sirkuit pencucian batubara kasar (coarse
coal processing) dan pencucian batubara halus (fine coal processing). Pemisahan material halus ini bertujuan untuk mendapatkan efisiensi maksimum
pada sirkuit pemisahan batubara kasar.
Pemisahan di de-sliming
screen ini berlangsung dalam kondisi material basah, dimana air ditambahkan
pada batubara kotor sebelum masuk ke screen. Untuk membantu melepaskan partikel
halus yang menempel pada material, air tambahan dengan tekanan 3 atm
disemprotkan pada material yang lewat di atas screen. Penyemprotan ini
dilakukan dengan bantuan 2 buah pipa sprayer yang diletakkan di atas screen.
Pemisahan material halus ini
dilakukan dengan menggunakan vibrating
screen. Screen yang digunakan di
KPC adalah jenis banana screen,
dimana screen deck dibuat dengan
suatu urutan panel screen pada kemiringan yang berbeda. Kemiringan screen pada
bagian tempat masuknya umpan (feed end)
adalah 24o, sedangkan pada bagian tempat keluarnya material
(discharge end) dari screen adalah 0o. Tujuan adanya kemiringan pada screen ini adalah
untuk mengefektifkan pemisahan.
0 comments:
Post a Comment