Sunday, November 6, 2016

EROSI DAN SEDIMENTASi


Erosi dapat juga disebut pengikisan atau kelongsoran sesungguhnya merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin, baik berlangsung secara alamiah ataupun sebagai tindakan manusia. Secara umum dapat dikatakan bahwa erosi dan sedimentasi merupakan proses terlepasnya butiran tanah dari induknya di suatu  tempat dan terangkatnya material tersebut dari gerakan air atau angin kemudian diikuti dengan pengendapan material yang terangkut di tempat yang lain. Umumnya yang paling berpotensi penyebab terjadinya erosi  adalah air. Di daerah penambangan terdapat beberapa air yang berasal dari :
·         Air permukaan :
Air permukaan adalah air yang terdapat dan mengalir di atas permukaan tanah. Jenis air ini yaitu meliputi ; air limpasan, air buangan (limbah), dan lapisan akuifer (aquifer) yang telah terpotong akibat penggalian.
·         Air bawah permukaan
Air bawah permukaan adalah air yang terdapat dan mengalir dibawah permukaan tanah. Jenis air ini meliputi ; air tanah, dan air rembesan.

Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat didalam ruang antara butir-butir tanah yang membentuk aliran dan di dalam retak-retak dari batuan. Air bawah permukaan tanah secara hidrologis dapat dibedakan menjadi pada daerah jenuh (saturated zone) dan air pada daerah  tak jenuh air (unsaturated  zone) terdapat pada bagian teratas dari lapisan tanah, dicirikan oleh gabungan antara tiga fase cair (air adsorpsi, air kapilar, air infiltrasi) dan fase gas.
Sedimentasi yaitu pengendapan-pengendapan butir-butir tanah yang telah dihanyutkan atau terangkat pada tempat-tempat yang lebih rendah dan sungai-sungai atau waduk-waduk. Sedangkan sedimen (padatan terendap) adalah padatan yang dapat langsung mengendap jika air didiamkan tidak terganggu selama beberapa waktu. Padatan terendap terdiri dari partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran relatif besar dan berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Sedimen yang terendap di dalam air biasanya terbentuk sebagai akibat dari erosi, dan merupakan padatan yang umum yang terdapat di dalam air permukaan.   
    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EROSI
1      Iklim
Faktor iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan, temperatur, dan suhu. Sejauh ini hujan merupakan faktor yang paling penting. Hujan memainkan peranan penting  dalam erosi tanah melalui  tenaga penglepasan dari pukulan butir-butir hujan pada permukaan tanah dan sebagian melalui konstribusinya terhadap aliran. Karakteristik hujan yang mempunyai pengaruhnya terhadap erosi tanah meliputi jumlah atau kedalaman hujan, intensitas dan lamanya hujan. Jumlah hujan yang besar tidak selalu menyebabkan erosi berat jika intensitasnya rendah,  dan sebaliknya hujan lebat dalam waktu singkat mungkin juga hanya menyebabkan sedikit erosi karena jumlah hujannya hanya sedikit. Jika jumlah dan intensitas hujan keduanya tinggi, maka erosi tanah yang terjadi cenderung tinggi.
Energi hujan terdiri dari dua komponen; energi potensial (EP) dan energi kinetik (EK). Energi potensial timbul adanya perbedaan tinggi antara benda dan titik tinjau. Energi potensial didefinisikan sebagai hasil kali antara massa, beda tinggi, dan percepatan gravitasi.
2  Tanah
  Secara fisik, tanah terdiri dari partikel mineral dan organik dengan berbagai ukuran. Pertikel-pertikel tersebut tersusun dalam bentuk matriks yang pori-porinya kurang lebih 50%, sebagian terisi oleh air dan sebagian lagi terisi oleh udara. Secara esensial, semua penggunaan tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah. Sifat fisik tanah yang berpengaruh meliputi ; tesktur, struktur, infiltrasi, dan kandungan bahan  organik.
3  Topografi
  Faktor topografi umumnya dinyatakan kedalam kemiringan dan panjang lereng. Secara umum erosi akan meningkat dengan meningkatnya kemiringan dan panjang lereng. Pada lahan datar, percikan butir air hujan melemparkan partikel tanah ke udara ke segalah arah secara acak, pada lahan miring, partikel tanah lebih banyak yang terlempar ke arah bawah dari pada yang ke atas, dengan propersi makin besar dengan meningkatnya kemiringan lereng. Selanjutnya, makin panjang lereng cenderung makin banyak air permukaan yang terakumulasi, sehingga aliran permukaan lebih tinggi kedalaman maupun kecepatannya.


4  Vegetasi
  Vegetasi merupakan pengaruh yang bersifat melawan terhadap pengaruh faktor-faktor lain yang erosif seperti hujan, topografi, dan karakteristik tanah. Pengaruh vegetasi dalam memperkecil laju erosi dalam memperkecil laju erosi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.    Vegetasi mampu menangkap (intersepsi) butir air hujan sehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman dan tidak menghantam langsung pada tanah.
2.    Tanaman penutup mengurangi energi aliran, meningkatkan kekerasan sehingga mengurangi kecepatan aliran permukaan untuk melepas dan menganugkut pertikel sedimen.
3.    Perakaran tanaman meningkatkan stabilitas tanah dengan meningkatkan kekuatan tanah, granularitas dan porositas.
4.    Aktifitas biologi yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman memberikan dampak positif pada porositas tanah.

5.    Tanaman mendorong transpirasi air, sehingga lapisan tanah menjadi  kering dan memadatkan lapisan dibawahnya.  

0 comments:

Post a Comment