Aktivitas produksi alat-alat mekanis
pada pengupasan tanah penutup dibagi dalam tiga tahap kegiatan yaitu ;
pembongkaran , pemuatan, dan pengangkutan. Penggunaan alat-alat mekanis pada
setiap tahap kegiatan memerlukan pertimbangan yang matang, oleh karena
kemampuan produksi pada setiap tahap akan mempengaruhi tahap kegiatan
selanjutnya, bahkan seluruh rangkaian kegiatan penambangan. Begitu juga dengan
pemilihan jenis dan kapasitas produksi alat yang akan digunakan perlu
disesuaikan dengan target produksi yang ingin di capai.
1 Produksi
pembongkaran
Proses
pembongkaran tanah penutup dilakukan dengan system ripping dan dozing.
Alat
- alat yang digunakan untuk melakukan pembongkaran overborden adalah alat gusur
Bulldozer. Untuk menghitung produksi alat tersebut maka digunakan pendekatan
sebagai berikut :
·
Produksi Ripping:
Pr = ………………… (1)
Dimana :
Pr = Produksi Ripping (Lcm/Jam)
D = Jarak Penitrasi (Meter)
P = Kedalaman Penirasi (Meter)
E = Efesiensi kerja (%)
SF = Swell factor (%)
Ct = Cycle Time (Menit)
·
Produksi Dozing :
Pd = ………………… (2)
Dimana :
Pd = Produksi Dozing (Lcm/Jam)
D = Jarak Penitrasi (Meter)
P = Kedalaman Penirasi (Meter)
E = Efesiensi kerja (%)
SF = Swell factor (%)
Ct = Cycle Time (Menit)
3.1.2
Produksi pemuatan
Produksi
alat muat pada pemuatan material tanah penutup ke alat angkut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain; keseragaman ukuran butir material yang akan
dimuat, kemampuan operator, persediaan stok material yang akan dimuat.
Fakto-faktor ini secara langsung mempengaruhi waktu edar alat muat dan juga
jumlah material yang terambil kedalam bucket alat muat.
Jenis
alat muat yang digunakan untuk menggali dan memuat material tanah penutup
adalah Exavator. Untuk mengetahui produksi dari alat tersebut maka digunakan
persamaan sb :
Pm = ………………… (3)
Dimana :
Pm = Produksi alat muat (Lcm/Jam)
Kb = Kapasitas Bucket (M3)
SF = Swell Faktor (%)
FF = Fell Faktor (%)
E = Efesiensi kerja (%)
Ct = Cycle Time (menit)
3.1.3
Produksi pengangkutan
Proses
pengangkutan overburden ke Disposal area dilakukan dengan menggunakan
alat angkut Dump Truck.
Produktifitas
pada pengangkutan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara laim :
a.
Pada saat pengisian
material ke alat angkut akan terjadi pertambahan volume material.
b.
Keadaan jalan pengangkutan
c.
Kemampuan operator dan
jumlah alat angkut yang digunakan.
Untuk
menghitung produksi pengangkutan material tanah penutup digunakan persamaan sbb
:
Ph = ………………… (4)
Dimana :
Ph = Produksi alat angkut (Lcm/Jam)
S = Jumlah pengisian
Kb = Kapasitas
Bucket alat muat (Lcm)
SF = Swell Faktor (%)
FF = Swell Faktor (%)
E = Efesiensi kerja (%)
Ct = Cycle Time (Menit)
2
Faktor-faktr Yang
Mempengaruhi Produksi Alat
a. Faktor Pengembangan
Faktor
pengembangan dari suatu material merupakan penambahan volume material dari
keadaan semula yang terkonsolidasi dengan baik, sebagai akibat adanya
pembongkaran atau penggalian. pendekatan yang biasa digunakan untuk menghitung
faktor pengembangan suatu material adalah sebagai berikut :
SF = x 100 % ………………… (5)
b.
Faktor pengisian
Faktor
pengisian merupakan perbandingan antara kapasitas nyata suatu alat dengan
kapasitas teoritis alat tersebut. Besarnya faktor pengisian suatu alat muat
sangat dipengaruhi oleh beberapa factor ; seperti ukuran butir material,
kondisi material dan jumlah stock material yang sedang dikerjakan (angle of
refuse), ketrampilan dan pengalaman operator.
Jika
dilakukan perhitungan langsung dilapangan, maka faktor pengisian alat muat
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
FF
= x 100 % …………………
(6)
Didalam
penelitian ini penentuan faktor pengisian alat digunakan methode
Caterpillar, yaitu dengan melakukan pengamatan dan perbandingan langsung
dilapangan pada saat alat sedang bekerja.
c.
Faktor efektif kerja
Efeketifi
kerja merupakan tingkat keberhasilan suatu alat dalam menggunakan waktu kerja
yang tersedia. Efektif kerja akan dipengaruhi oleh kondisi mekanis peralatan,
kondisi fisik operatornya. Untuk menentukan efektif kerja dengan menggunakan
pendekatan sebagai berikut :
-
Mechanical availability
Merupakan cara
untuk mengetahui tingkat kemampuan alat melalui factor mekanis. persamaan yang
digunakan adalah :
MA = x 100 % …………………………… (7)
-
Phisical availability
Merupakan cara
untuk mengetahui tingkat kemmpuan alat melalui factor fisik. persamaan yang
digunakan adalah :
PA = x 100 %
…………………… (8)
-
Use availability
Merupakan cara
untuk mengetahui tingkat pemakaian dari suatu alat dalam kondisi siap pakai.
persamaan yang digunakan adalah :
UA = x 100 % ..……………………
(9)
- Efective Utilization
Merupakan tingkat
keberhasilan dalam menggunakan waktu kerja yang tersedia. maka persamaan yang
digunakan adalah :
EU = x 100 % ……………………
(10)
-
Efesiensi kerja
Merupakan
perbadingan antara waktu efektif dengan total waktu yang tgersedia, maka
persamaan yang digunakan adalah :
Eff = x 100 %
..…………………… (11)
Dimana :
Eff = Efesiensi Kerja (%)
MA = Mechanical availability (%)
PA = Phisical availability (%)
UA = Use availability (%)
EU = Efektif Utilization (%)
S = Waktu
standby (%)
W = Jumlah jam kerja (%)
R = Jumlah jam perbaikan (%)
We = Waktu
yang digunakan selama melakukan kegiatan produksi.
3 Keserasian Kerja Alat
Mekanis
Keserasian kerja adalah suatu
penyesuaian kerja yang berlainan jenis tetapi alat tersebut bekerja sama dalam
sebuah sistem kerja. Untuk menghitung penyesuaian kerja alat angkut dan alat
muat yang beroperasi pada penambangan tambang terbuka dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
MF
= …………………………………………….. (12)
Dimana
:
MF = Match
Factor
Na = banyaknya
alat angkut yang digunakan
Nm = Banyaknya
alat muat yang di gunakan
Ca = Cicle
Time alat angkut
Tm = Waktu
pemuatan
Bila
hasil perhitungan didapat sebagai berikut :
1.
Pada keadaan MF = 1,
artinya keadaan inilah yang paling ideal, dimana lalat angkut dan alat muat
sama sibuk beroperasi.
2.
Pada keadaan MF < 1,
artinya alat angkut selalu sibuk sedangkan alat muat ada waktu menganggurnya.
3.
Pada keadaan MF > 1,
artinya alat muat selalu sibuk sedangkan alat angkut ada waktu menganggurnya.
0 comments:
Post a Comment