This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, January 11, 2019

Drain and Rinse Screen


 Peremukan (crushing)

Pada umumnya batubara hasil tambang mempunyai ukuran yang besar yaitu 300-700 mm sehingga perlu dilakukan tahap pengurangan ukuran sesuai dengan permintaan konsumen. Batubara hasil tambang dikumpulkan di ROM (Run of Mine) untuk kemudian dimasukkan ke dalam hopper (bak penampung)  dengan kapasitas 120 m3, sebelum masuk ke dalam crusher (mesin penghancur). Jenis crusher yang saat ini dioperasikan, yaitu Crusher jenis Gundlach. Crusher jenis ini di daerah operasi CPP adalah crusher nomor #1, nomor #2, nomor #3, nomor #4, nomor #5 dan nomor #6. Dua diantaranya (nomor #3 dan #4) digunakan untuk menghancurkan batubara bersih kualitas prima, sedangkan crusher nomor #2 untuk menghancurkan batubara bersih kualitas melawan dan crusher nomor #1 untuk menghancurkan batubara bersih kualitas pinang. Sedangkan crusher nomor #5 sebagai mesin penghancur dirty coal. Spesifikasi khusus pada jenis ini adalah transmisi penggeraknya melalui v-belt dan timing belt. Proses penghancuran diawali pada “Stampler feeder breaker” setelah penghancuran dengan top size 150-200 mm dan akhirnya top size 50 mm selanjutnya diumpankan ke washing plant untuk proses pencucian.
  Stampler feeder breaker
Alat ini selain berfungsi untuk mengumpan batubara (feeder), juga berfungsi untuk penggerusan (breaker) batubara kasar. Penggerusan dilakukan dengan menggunakan breaker roller yang terpasang pada feeder tersebut. Feeder digerakkan dengan menggunakan system hidrolik, sedangkan breaker dijalankan oleh motor elektrik. Produk batubara dari feeder breaker ini mempunyai ukuran partikel 300 mm (max), dengan kapasitas 300 ton per jam (tph).
  Double stage roll crusher
Batubara hasil penggerusan feeder-breaker yang memiliki ukuran 300 mm (max) ini digerus kembali dengan menggunakan double stage roll crusher. Sesuai dengan namanya, crusher ini terdiri dari 2 pasang roll crusher. Pengecilan batubara dalam crusher ini berlangsung dalam 2 tahap. Pada tahap pertama, batubara digerus oleh sepasang roll crusher bagian atas hingga mencapai ukuran partikel 150-200 mm (max). Batubara ini kemudian digerus lagi oleh sepasang roll crusher bagian bawah untuk mendapatkan ukuran maksimal partikel 50 mm. Crusher ini digerakkan oleh 2 buah motor elektrik 55 kW dengan bantuan V-belt dan timing belt. Kapasitas crusher ini adalah 300 ton per jam.
  Desliming Screen
            . Desliming screen merupakan alat pengayak dengan tiga kemiringan yang berfungsi untuk mengoptimalkan laju aliran batubara dan pemisahan antara batubara kasar dengan batubara halus.
Batubara kotor hasil penggerusan di crusher mengalami pemisahan di desliming screen berdasarkan ukuran untuk mendapatkan material kasar (0.75 mm - 50 mm) dan material halus (< 0.75 mm). Pemisahan ini disebut juga de-sliming, yaitu pemisahan partikel fine (halus) dari material kasar. Selain kedua produk di atas, pemisahan ini juga menghasilkan material dengan ukuran > 50 mm dalam jumlah kecil yang akan dibuang. Kedua produk dari pemisahan ini akan mendapat perlakuan pencucian yang berbeda, yaitu sirkuit pencucian batubara kasar (coarse coal processing) dan pencucian batubara halus (fine coal processing). Pemisahan material halus ini bertujuan untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada sirkuit pemisahan batubara kasar.
Pemisahan di de-sliming screen ini berlangsung dalam kondisi material basah, dimana air ditambahkan pada batubara kotor sebelum masuk ke screen. Untuk membantu melepaskan partikel halus yang menempel pada material, air tambahan dengan tekanan 3 atm disemprotkan pada material yang lewat di atas screen. Penyemprotan ini dilakukan dengan bantuan 2 buah pipa sprayer yang diletakkan di atas screen.
Pemisahan material halus ini dilakukan dengan menggunakan vibrating screen. Screen yang digunakan di KPC adalah jenis banana screen, dimana screen deck dibuat dengan suatu urutan panel screen pada kemiringan yang berbeda. Kemiringan screen pada bagian tempat masuknya umpan (feed end) adalah 24o, sedangkan pada bagian tempat keluarnya material (discharge end) dari screen adalah 0o. Tujuan adanya kemiringan pada screen ini adalah untuk mengefektifkan pemisahan.