Erosi
dapat juga disebut pengikisan atau kelongsoran sesungguhnya merupakan proses
penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin, baik
berlangsung secara alamiah ataupun sebagai tindakan manusia. Secara umum dapat
dikatakan bahwa erosi dan sedimentasi merupakan proses terlepasnya butiran
tanah dari induknya di suatu tempat dan
terangkatnya material tersebut dari gerakan air atau angin kemudian diikuti
dengan pengendapan material yang terangkut di tempat yang lain. Umumnya yang
paling berpotensi penyebab terjadinya erosi adalah air. Di daerah penambangan terdapat
beberapa air yang berasal dari :
·
Air permukaan :
Air
permukaan adalah air yang terdapat dan mengalir di atas permukaan tanah. Jenis
air ini yaitu meliputi ; air limpasan, air buangan (limbah), dan lapisan
akuifer (aquifer) yang telah terpotong akibat penggalian.
·
Air bawah permukaan
Air
bawah permukaan adalah air yang terdapat dan mengalir dibawah permukaan tanah.
Jenis air ini meliputi ; air tanah, dan air rembesan.
Air
tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat didalam ruang antara
butir-butir tanah yang membentuk aliran dan di dalam retak-retak dari batuan.
Air bawah permukaan tanah secara hidrologis dapat dibedakan menjadi pada daerah
jenuh (saturated zone) dan air pada daerah
tak jenuh air (unsaturated zone)
terdapat pada bagian teratas dari lapisan tanah, dicirikan oleh gabungan antara
tiga fase cair (air adsorpsi, air kapilar, air infiltrasi) dan fase gas.
Sedimentasi
yaitu pengendapan-pengendapan butir-butir tanah yang telah dihanyutkan atau
terangkat pada tempat-tempat yang lebih rendah dan sungai-sungai atau
waduk-waduk. Sedangkan sedimen (padatan terendap) adalah padatan yang dapat
langsung mengendap jika air didiamkan tidak terganggu selama beberapa waktu.
Padatan terendap terdiri dari partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran
relatif besar dan berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Sedimen
yang terendap di dalam air biasanya terbentuk sebagai akibat dari erosi, dan merupakan
padatan yang umum yang terdapat di dalam air permukaan.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI EROSI
1
Iklim
Faktor
iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan, temperatur, dan
suhu. Sejauh ini hujan merupakan faktor yang paling penting. Hujan memainkan
peranan penting dalam erosi tanah
melalui tenaga penglepasan dari pukulan
butir-butir hujan pada permukaan tanah dan sebagian melalui konstribusinya
terhadap aliran. Karakteristik hujan yang mempunyai pengaruhnya terhadap erosi
tanah meliputi jumlah atau kedalaman hujan, intensitas dan lamanya hujan.
Jumlah hujan yang besar tidak selalu menyebabkan erosi berat jika intensitasnya
rendah, dan sebaliknya hujan lebat dalam
waktu singkat mungkin juga hanya menyebabkan sedikit erosi karena jumlah
hujannya hanya sedikit. Jika jumlah dan intensitas hujan keduanya tinggi, maka
erosi tanah yang terjadi cenderung tinggi.
Energi
hujan terdiri dari dua komponen; energi potensial (EP) dan energi kinetik (EK).
Energi potensial timbul adanya perbedaan
tinggi antara benda dan titik tinjau. Energi potensial didefinisikan sebagai
hasil kali antara massa, beda tinggi, dan percepatan gravitasi.
2 Tanah
Secara
fisik, tanah terdiri dari partikel mineral dan organik dengan berbagai ukuran.
Pertikel-pertikel tersebut tersusun dalam bentuk matriks yang pori-porinya
kurang lebih 50%, sebagian terisi oleh air dan sebagian lagi terisi oleh udara.
Secara esensial, semua penggunaan tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik
tanah. Sifat fisik tanah yang berpengaruh meliputi ; tesktur, struktur,
infiltrasi, dan kandungan bahan organik.
3 Topografi
Faktor
topografi umumnya dinyatakan kedalam kemiringan dan panjang lereng. Secara umum
erosi akan meningkat dengan meningkatnya kemiringan dan panjang lereng. Pada
lahan datar, percikan butir air hujan melemparkan partikel tanah ke udara ke
segalah arah secara acak, pada lahan miring, partikel tanah lebih banyak yang
terlempar ke arah bawah dari pada yang ke atas, dengan propersi makin besar
dengan meningkatnya kemiringan lereng. Selanjutnya, makin panjang lereng
cenderung makin banyak air permukaan yang terakumulasi, sehingga aliran
permukaan lebih tinggi kedalaman maupun kecepatannya.
4 Vegetasi
Vegetasi merupakan pengaruh yang bersifat
melawan terhadap pengaruh faktor-faktor lain yang erosif seperti hujan,
topografi, dan karakteristik tanah. Pengaruh vegetasi dalam memperkecil laju
erosi dalam memperkecil laju erosi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Vegetasi
mampu menangkap (intersepsi) butir air hujan sehingga energi kinetiknya
terserap oleh tanaman dan tidak menghantam langsung pada tanah.
2. Tanaman
penutup mengurangi energi aliran, meningkatkan kekerasan sehingga mengurangi
kecepatan aliran permukaan untuk melepas dan menganugkut pertikel sedimen.
3. Perakaran tanaman meningkatkan stabilitas tanah
dengan meningkatkan kekuatan tanah, granularitas dan porositas.
4. Aktifitas
biologi yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman memberikan dampak positif
pada porositas tanah.
5. Tanaman
mendorong transpirasi air, sehingga lapisan tanah menjadi kering dan memadatkan lapisan dibawahnya.